by, BSL.Kh.Harist Quddusy***AF
UNTUNG berasal dari kata sunda, sementara itu kata "Cuan" yang juga berarti Untung berasal dari bahasa Hokkien Cina bagian selatan.
Kata "CUAN"sudah menjadi bahasa gaul yang populer di Indonesia, baik dalam kehidupan sehari - hari maupun di Media Sosial.
Kata "Cuan" mulai mulai digunakan oleh para pengusaha Tiongkok untuk mengungkap bahwa mereka sedang untung, misalnya, untung dari Investasi emas, trading saham atau trading cryptocurrency.
Dalam Bahasa Indonesia, untung adalah ( suatu ) keadaan yang sudah digariskan oleh yang kuasa bagi perjalanan hidup seseorang, nasib sedang, nasib kalau ada untung dibadan boleh kita bertemu lagi.
Pagi itu, agenda di Rutan ( Penjara) adalah senam pagi yang merupakan rutinitas dilakukan sekali dalam satu bulan, kadang - kadang dua kali satu bulan. Udara pagi itu sejuk membawa suasana semakin asyik mengikuti gerak dan irama musik senam sehat jasmani dan rohani serta jantung sehat.
Setelah senam selesai, duduk-duduk santai sambil mengeringkan keringat dan mencicipi jering ( jedah ringan) sambil diskusi, beberapa orang warga binaan Rutan curhat, berkenaan dengan masalah ( kasus) yang sedang mereka hadapi. Ada yang mengatakan "saya sangat beruntung masuk "Penjara", serentak rekan-rekannya kaget alias terkejut! kenapa ' Bro bilang beruntung...
"Bro kasusnya apa? Narkoba. Saya kena kibus. Kibus sudah menjadi bahasa gaul dikalangan pecandu Narkoba. Kibus juga dikenal sebagai rekayasa. Dalam Islam, siapa yang merekayasa suatu perkara, untuk menzholimi seseorang, Allah yang akan membalasnya, hal ini terdapat dalam QS, An - Nahl ( 16 ) ayat:
" Apakah orang yang membuat tipu daya jahat itu, merasa dari ( bencana ) di benamkannya dibumi oleh allah bersama mereka, atau ( terhadap) datang siksa kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari.
- Ayat, 46
"Atau Allah mengazab mereka dalam perjalanan, sehingga mereka tidak berdaya monolak Azab itu,
- Ayat 47
"Atau Allah mengazab mereka, dengan beransur ( sampai binasa, maka sungguh tuhan mu Maha pengasih Maha Penyayang "
Bro kasusnya apa? saya juga dikibuli teman sendiri yang memakai nama saya untuk keperluan bisnisnya, kemudian bisnisnya gagal karena Covid 19, untangnya tak terbayar, jadinya saya yang dipenjara.
Tapi, saya merasa beruntung. Untung saya masuk penjara. Dipenjara saya bisa belajar agama melalui santri. Selama bertahun-tahun, saya tidak pernah ke masjid untuk melakukan sholat, jangankan untuk berjamaah, sholat sendiripun tidak, jangankan sholat sunat sholat! wajibpun tidak. Namun dipenjaralah saya kenal masjid, diperkenankan saya sholat sunat dan sholat wajib dan sekarang alhamdulillah saya selalu berjamaah setiap waktu.
Seperti ceramah buya lubis, mengutip hadist yang diriwayatkan Tarmizi, bahwa siapa yang sholat berjamaah, empat puluh hari berturut - turut, maka allah haramkan jasadnya disentuh api neraka, dan dipenjaralah saya kenal dengan puasa sunat senin dan kamis.
Dipenjara juga saya melakukan puasa sunat yaumul baid. Pada hal bertahun - tahun juga saya tidak pernah puasa Ramadan. Si bro mengapus air matanya, sambil mengatakan, kalaulah seandainya saya tidak masuk penjara mungkin mati saya tidak akan jauh berbeda dengan binatang bro..
Yaa... Allah terima kasih atas rahmat, taufik dan hidayahmu. Untung saya engkau masukkan kepenjara. Saya bisa mengenal agamamu dan beribadah dengannya... ***Af
0 Komentar