Solsel,One News Indonesia.com | Diduga akibat melakukan aktifitas tambang emas ilegal, dua puluh lima orang pekerja alami nasib nahas tertimbun tanah di Bukit Akok Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat.
“Dari informasi yang diperoleh, saya belum bisa memastikan ada korban yang meninggal akibat akibat aktifitas tambang. Yang saya tahu, memang ada warga ramai lalu lalang disini akibat informasi ini,” katanya. Jumat (27/09/2024) melalui penggilan seluler.
Walaupun informasi didapat belum sepenuhnya, secara tidak langsung Padriwanto juga tidak menampik kemungkinan adanya ada korban yang meninggal akibat aktifitas tambang emas ilegal di nagarinya tersebut.
“Belum pasti, tapi kemungkinannya ada, karena saya baru dapat kabar, jika ada musibah di tengah hutan. Dekat Aliran Batang Manti. Tetapi apakah akibat tambang atau karena yang lainnya, saya juga belum pasti. Kalau adanya warga Nagari Sungai Abu yang ikut menjadi Korban, Informasinya memang ada,” ujarnya.
Sementara, Jumat (27/9/2024), dari hasil investigasi wartawan Denbagus.co di Nagari Sungai Abu kepada salah satu warga setempat, yang sengaja tidak disebutkan namanya membenarkan kejadian tersebut.
Dikatakannya, jika benar ada korban meninggal dunia akibat aktifitas tambang emas ilegal yang berlokasi sekitaran Batang Manti Nagari Sungai Abu, pada hari Kamis, 26 September 2024.
“Iya benar, ada yang tertimbun longsor di lokasi tambang emas sekitar 25 orang pak. Lokasinya di Bukit Akok, kalau dari sini jaraknya ada sekitar 4 jam ke lokasi dengan berjalan kaki,” katanya.
Dikatakannya, dari informasi orang tambang yang memberikan informasi kepada masyarakat yang ada di Lubuak Muaro Nagari Sungai Abu. Untuk sementara, sudah ada ditemukan korban meninggal 7 (tujuh) orang, 4(orang) luka ringan dan berat. Dimana diantaranya ada Yang berasal dari Nagari Sungai Abu sendiri, dari Nagari Talang Babungo, dan informasi yang dia peroleh di Lubuak Muaro ada juga pekerja yang berasal dari Pekonina Solok Selatan.
“Sekarang warga masih banyak berkumpul di Lubuak Muaro menunggu kedatangan korban yang meninggal, dan korban luka-luka di Lubuak Muaro,” ditambahkannya.
Selanjutnya, juga disebutkan, jika kejadian adanya korban meninggal dilokasi tambang emas di Nagari Sungai Abu bukanlah sesuatu yang baru, tetapi sudah terjadi berulang-ulang.
“Sebelumnya juga sudah sering ada yang meninggal di lokasi tambang emas disana, palingan 2(dua), 3(tiga) orang saja. Semuanya di diamkan saja. Baru sekarang kejadian, yang korbannya mencapai 25 orang.” imbuh warga yang di mintai keterangan.
Sementara, terkait informasi tersebut sampai berita ini di tayangkan, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok, AKP Idris Bakara S.I.K. MH, ketika dikonfirmasi kebenaran adanya korban di lokasi tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Melalui pesan WhatsApps, Jumat (26/9/2024) menyebutkan, jika anggota Polres Solok sedang melakukan peninjauan langsung kelapangan.
“Kami lagi ke lokasi” katanya singkat, dan terkonfirmasi masih mendalami informasi sementara yang sampai ke Polres Solok.
**
0 Komentar