Pasaman Barat,One News Indonesia.Com| Masyarakat Kampung Pinang menggelar Prosesi Palewaan Datuak Sati yang dihadiri oleh kalangan adat, Pucuak Adaik Nagari Talu Tuanku Bosa XV, Induak Nan Barampek, Niniak Mamak se-Nagari Talu, Bundo Kanduang, Barisan Mamak, Pemuka Masyarakat dan Seluruh Cucu Kamanakan Datuak Sati.
Sementara dari Kalangan Pemerintahan dihadiri oleh Anggota DPRD Pasaman Barat, Camat Talamau, Pj. Wali Nagari Sungai Janiah Talu, Bamus Nagari Sungai Janiah Talu, Jorong Sungai Janiah, digelar di Kampung Pinang Nagari Sungai Janiah Talu Kecamatan Talamau, Ahad (17/11/2024).
Estafet pengemban gelar Datuak Sati diamanahkan kepada Roiz Zuhadi, S.Pd, ditandai dengan pemasangan serong, baju kebesaran Datuak, pemasangan Saluak oleh mamak tuo kampung pinang. Terakhir pemasangan keris yang diserahkan oleh mamak tuo kampung Pinang kepada Tuanku Bosa XV.
Dalam pidato adatnya Roiz Zulhadi, S.Pd Datuak Sati mengatakan bahwa dengan telah selesainya proses adat palewaan ini maka cita cita dan keinginan bersama cucu kamanakan Datuak sati pada beberapa bulan yang lalu telah terwujud dan dikabulkan oleh Allah SWT.
"Tentunya proses palewaan ini merupakan seremonial adat yang mesti kita lestarikan terus, dengan telah dilewakannya Datuak Sati maka proses regenerasi kepemimpinan di Kampung Pinang ini telah terlaksana dengan baik".Katanya
"Saya dilewakan sebagai Datuak Sati beserta gadiang bulalai ini hendaknya ke depan kita bangun kekuatan dan kebersamaan untuk menjalankan roda adat istiadat terkhusus di Kampung Pinang" Tambahnya
Pada Kesempatan itu, Tuanku Bosa XIV Ir. Jhonny, ZA, MS dalam sambutannya menjelaskan bahwa Datuak Sati yang telah dilewakan ini merupakan andiko termuda yang ada di kebuntaran Talu.
"Meskipun dalam usia yang relatif muda, dan didorong dengan keinginan belajar dan kemauan untuk menjalankan amanah ini adalah modal kepemimpinan yang harus "dipacik arek diganggam taguah". Mudah mudahan Ninik mamak pemangku adat serta gadiang bulalai yang sudah dilewakan tadi memegang peran besar untuk membina cucu kamanakan di kampung".Jelasnya
"Seorang Datuak mesti bijaksana dan Arif dalam menjalankan kepemimpinan di kampung, disisi lain Datuak jo gading bulalai sebagai problem solver (pemecahan Masalah) kusuik ka manyalalasaian, karuah kamanjaniahan. Semoga ke depan tentu perlu kebersamaan "ka ilia sarangkuah dayuang, ka mudiak saontak galah".Lanjutnya
Selaku Anggota DPRD Pasaman Barat, Yondrizal, S.H.,S.Sos.,M.H mendapat kesempatan untuk menyampaikan pesan pesan keummatan kepada seluruh tamu dan undangan.
"Kebersamaan adalah pilar utama untuk menggais apa yang dicita citakan, demikian juga wujud dan cita cita pembangunan nagari Sungai Janiah Talu ke depan butuh kebersamaan pemikiran dan butuh kerja bersama". Ungkapnya
"Selaku anggota DPRD saya tentu sangat mendukung pelestarian adat istiadat sebagai wujud masyarakat yang beradat. Proses ini tentu tetap kita lestarikan karena jelas adat tak akan lekang karna panas dan tak akan lapuk karena hujan, sebagai perwakilan masyarakat saya siap dukung dan meneruskan program program nagari, program Ninik mamak." Lanjut Yondrizal yang juga mahasiswa program Doktor UM Sumbar itu.(RYP)
0 Komentar