by, BSL, Kh, Harist Quddusy' 3863***AF
Dalam buku Insiklopedia Tasauf Imam Al- Ghazali, menurut istilah Mahabbatullah berarti mencintai Allah SWT, sikap dari jiwa se seorang yang mengisyaratkan, penyebab pengorbanan diri dan cinta kepada Allah, berarti mahabbah merupakan perasaan cinta yang mendalam, secara ruhaniyah kepada Allah.
Mahabbah, berasal dari kata Ahabba, Yuhibbu dan Mahabbatan, yang secara harfiah, Mencintai secara mendalam
Secara Etimologi. Mahabbah adalah bentuk Masdar, dari kata hubb, yang artinya, membiasakan, tetap atau menyukai karena mempunyai rasa cinta.
Menurut seorang sufi, Syekh Amin Al- Kurdi, Cinta yaitu kecenderungan tabiat kepada sesuatu dan Ibnu Sina juga mengatakan, apapun yang didunia ini, adalah yang tak terpisahkan dari cinta, begitu juga seorang filusuf Plato mengatakan, cinta adalah kehidupan,
kata cinta ( mahabbah) terulang 93 kali dalam Al- Qur'an, seperti yang terdapat dalam surat Al- Maidah ( 5 ) ayat 54
" Allah akan mendatangkan suatu umat yang Allah mencintai mereka, dan mereka pun mencintai Allah,
Qur'an Surat Ali Imran ( 3 ) ayat 31
" Katakanlah ( Muhammad) jika kamu mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mencintai mu dan mengampuni Dosa-dosa mu, Allah maha pengampun dan maha penyayang.
Dari Aisyah Radiyallahu'anha, berkata " Jika kematian menjemput seorang mukmin, ia diberi kabar gembira dengan keridhoaan Allah dan Karomahnya, sehingga tidak ada suatu apapun di hadapannya, sehingga ia mencintai berjumpa kepada Allah, dan Allah pun mencintainya, ( HR. Bukhari) no 6507.
Suatu ketika Umar Bin Khatab ra, bahwa beliau pernah bersama sahabat pergi berjalan bersama Rasullah, umar berkata, yaa.. Rasulullah, sesungguhnya aku mencintaimu melebihi dari diriku sendiri..( HR, Bukhari ) no 6632.
Disuatu sore warga binaan di Rutan sedang menyaksikan pertandingan bola kaki antar warga binaan yang diguyur hujan lebat, tapi warga binaan sangat menikmati permainan itu, karena permainan itu muncul satu kali dalam satu tahun dalam rangka peringatan HUT RI, sambil menikmati sungguhan permainan yang mengasikkan itu, ada beberapa orang rekan bergabung untuk sama - sama menyaksikan pertandingan sikulit bundar itu, sambil menyuguhkan jedah ringan ( jering) bakwan dan risoles, dan serentak mereka mengucapkan terima kasih banyak ' Bro ' itu bahasa persahabatan yang begitu akrab, sambil menikmati bakwan di suasana santai dan rilek, seakan-akan sedang berada diluar sana, lupa bahwa yang menyuguhkan bakwan itu sedang berada didalam bui ( Penjara ).
Tiba-tiba salah seorang rekan bertanya ' Bro, waktu asyar tadi, ikut ndak ke masjid untuk sholat Asyar berjamaah, sejenak suasana terdiam dan mereka saling memandang dan tertunduk, tampa disadari, bakwan yang diberikan kawan alias teman kita berterima kasih, kata itu diulang Tio sampai tiga kali, dan Tio meneteskan air mata sambil melanjutkan pembicaraannya, dan bertanya.
"Kenapa kehidupan diberikan Allah, seperti bisanya kita bernafas, naik turun, jantung yang berdetak dan masih berdenyut kok kita tidak berterima kasih kepada Allah, begitu banyak nikmat dan rahmat allah yang kita terima, kok kita tidak pandai berterimakasih, sambil Tio, mengapus air matanya dengan lengan baju yang membasahi pipinya," pungkasnya.
Kata Istiqfar keluar dari mulutnya yang ia baca beberapa kali sembari mengusap hidungnya yang juga mengeluarkan air, sore itu tumbuh rasa cinta kepada Rasul,yang pernah ia dengar dan baca sejarahnya, saat itu teringat bahwa diri Allah ciptakan dari setetes AIR yang hina ( Air Mani) seperti yang Allah Firmankan dalam surat Al- Mukminun (23) ayat 12 dan 13 .
" Dan sungguh kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari tanah, kemudian kami menjadikan nya Air Mani ( yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Saat itu, tumbuh rasa cinta ( Mahabbah) kepala sang pencipta RABB yang Maha Pengasih dan Penyayang, Allah Maha Pengampun atas setiap dosa dan kesalahan yang dilakukan hambanya, terngiang-ngiang ditelinga.
Firman Allah, dalam Hadist Qudsy '
" Aku tergantung apa sangkaan hambaku terhadap Aku, kalau hambaku datang kepadaku berjalan kaki, Aku datang kepadanya dengan berlari, dan kalau hambaku datang kepadaku dengan berlari, maka Aku datang ke nya lebih cepat lagi".
Dan juga Allah katakan bahwa ' Allah lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya ' QS, Qof ( 50 ) ayat 16
Dan peringatan Allah dalam surat Al- Munafikun ( 63 ) ayat 9
"Bahwa orang - orang yang beriman, jangan sampai karena harta dan anak lalai dari mengingat Allah, dan siapa yang berbuat demikian mereka itulah orang yang merugi, dan Allah, tidak akan menunda ( kematian ) seseorang apabila waktu kematiaannya telah datang, dan Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan, ayat 10 '
Yaa.. Allah, tiada yang hamba harapkan didunia ini, kecuali mengharap ke Ridhoan mu".
" Ilahi anta maqsudi waridho kamadlubi "
di Bui ( Penjara ) ku dapati rasa cinta ( Mahabbah ) kepada Rabb Ku.
Di BUI ( Penjara ) ku ketahui betapa cintanya Rasulku kepada ku dan
di bui ( penjara ) kurasakan juga betapa dalamnya cinta dan sayang istri, anak dan keluarga ku kepadaku... ***
0 Komentar