MANDAILING NATAL (SUMUT) ONE NEWS INDONESIA.COM |Lima tokoh pendiri (membuka) Desa tanah Banjar Malayu di Dusun Parkampungan yaitu :
1) Japanggeleran Lubis tahan di bidik, tahan benda tajam.
2) Jabadak naingol Batubara, tahan di bidik, tahan benda tajam.
3) Jaundangan Rangkuti suhu perang, biar tau di mana musuh perang , orang Agam, berasal dari Sumatra Barat.
4) Jametar Lubis.
5) Mani Paria Lubis.
Menurut keterangan uak kami saat di konfirmasi awak media di rumah nya baru - baru ini di Desa Banjar Malayu Dusun (ll) Kampung Baru, Desa Banjar Malayu beliau memaparkan kepada awak media ,Masdan Rangkti (84) di duga umur pendiri Parkampung Desa Banjar Malayu, sudah ber usia setelah wafat di perkirakan sekitar lebih kuran 600 - 700 tahun yang lalu," sampai nya.
.
Salah satu tokoh pemuda putra Desa Banjar Malayu, tokoh pemuda Marga Rangkuti dari Forum marga Rangkuti, berharap kepada keturunan lima tokoh yang di atas, agar di gali selanjutnya sejarah pendiri Desa Banjar Malayu, dusun (ll) Parkampungan.
Menurut sejarah saat di wawancarai awak media Marlan Rangkuti, Masdan Rangkuti, uak Abil Rangkuti, di Kelurahan Muara Soma, mengatakan,"Jelas sejarah pendiri Desa Banjar Malayu, dulu orang Agam Sumatera Barat merampas tambang emas yang ada di Desa Banjar Malayu," katanya menjelaskan.
Kesimpulan sejarah Desa Banjar Malayu, perang antara lima tokoh pendiri desa Banjar Malayu di atas, melawan orang Agam, terjadi pertumpahan darah antara orang pendiri Desa tanah Desa Banjar Malayu, dengan orang Agam Sumatera Barat.
Terjadi tikam menikam Atara lima tokoh pendiri Desa Banjar Malayu dusun Parkampungan, sekitar dekat mesjid Parkampungan sekarang, disitulah dulu terjadi perang orang Mandailing lima tokoh pendiri desa Banjar Malayu, terjadi tikam menikam, sehingga orang Agam sebagaian mati kenak pedanga (rulus), sebagaian ada juga yang menyerah, maka nya ada keturunan orang Agam sampai saat ini di Muara Soma ibu Kota Kecamatan Batang Natal, dan sebagain lagi ada juga yang lari ke Longat, Ibu kota Kecamatan Panyabugan Barat.
Menurut keterangan informasi yang dapat dihimpun dari berbagai narasumber pada saat terjadi nya dulu peperangan antara 5 orang pejuang (pendiri) desa Banjar Malayu," Jametar berangakat dia duluan memerangi i orang Agam, ketumu di Adian tanduk daerah pegunungan yang ada di daerah desa Banjar Malayu ke atas, Adian Paria, Jametar jalang ahirnya di bidik orang Agam lalu di tembak hingga meninggal
di tempat, sedangkan Raja perang empat lagi Masi makan dan istirahat di dekat Lubuk Ajoran, dan sesuai informasi pedang ( rulus) yang dipakai saat berperang dengan orang Agam masih di simpan keturuna Japanggeleran Lubis, sekarang berdomisili di Kecamatan, Sinunukan Kabupaten Mandailing Natal, dan menurut penerangan dari pihak keturan Japanggelaran Lubis yang tak mau di sebut namanya.
Dan menurut informasi dari masyarakat setempat sampai sekarang pemakaman kelima tokoh pendiri desa Banjar Malayu tersebut masih biasa dilakukan masyarakat tempat membayar nasar sekali setahun (tempat melunasi Nasar) seluruh Desa Banjar Malayu, sebagai bentuk penghargaan masyarakat kepada kelima tokoh pendiri desa Banjar Malayu tersebut, dan juga menurut keterangan dari berbagai informasi tentang alat alat musik peninggalan nenek moyang mereka lima orang tokoh pendiri desa Banjar Malayu masih mempergunakan alat musik Tor- Tor Desa Banjar Malayu , salah satunya (ogung / momongan) namaya, yang belakangan setelah kejadian perang melawan orang Agam dulu ditemukan ditengah hutan di Tor Adian Paria nama daerah nya, maka nya setiap tahun nya kalau terjadi acara masyarakat membayar Nasar selalu mempergunakan alat Tor - Tor tersebut dan masyarakat harus menyiapkan jambar bahan beras ketan (pulut) lengkap dengan ayam panggang yang di makan bersama masyarakat satu kampung sebagai bentuk hutang hutang perjanjian dengan para leluhur nya dimana setiap keturunan dari kelima pejuang tersebut harus melaksanakan nya setiap tahun nya," begitu keterangan dan informasi yang dihimpun.
Sumber : Okis Ridwan Rangkuti
Reporter : (M.S/ Team)
0 Komentar